Nama Anggota Kelompok :
4. Ester Rheyn Judika S (131301109)
A. OBSERVASI
Observasi
pertama dilakukan pada tanggal 17 april 2015 pada jam 4 sore. Kami memulai
pelaksanaan tugas dengan mencari anak dengan umur sekitar 6-10 tahun yang
rumahnya berdekatan. Setelah anak-anak terkumpul, kami mulai pengajaran dengan
berkenalan satu sama lain dan memperkenalkan diri kami. Kami memberitah tentang
apa yang akan kami ajarkan hari ini. Saat kami mengatakan hari ini kami akan
mengajarkan membuat tempat pensil dari kaleng susu bekas, mereka terlihat
bingung. Beberapa dari mereka saling melihat satu sama lain. anak-anak terlihat
antusias saat memilih kertas tisu yang akan digunakan, menggunting kertas tisu
untuk membuat pola tempat pensil. Salah satu anak ada yang menjadi sangat
kompetitif dalam pengerjaan dan ada juga yang merasa bahwa membuat tempat
pensil tidak cocok untuk dikerjakan oleh laki-laki. Namun, pada akhirnya,
mereka merasa puas dengan pengerjaan tempat pensil mereka karena itu merupakan
hasil tangan mereka sendiri. Hari kedua, anak-anak terlihat tertarik saat
mendaur ulang botol bekas menjadi pot bunga. Mereka semakin tertarik bahwa
mereka akan mengecat sendiri pot bunga mereka. Pertamanya mereka terlihat
berhati-hati saat mengerjakannya karena takut kotor, tetapi lama kelamaan
mereka terlihat lebih santai dan mengerjakannya dengan penuh semangat. Mereka
mencampur warna lain sehingga mendapatkan warna-warna baru. Saat waktunya sudah
mau habis, mereka tidak mau berhenti. Pada akhirnya, kami menghitung sampai 10
dan mereka berhenti mewarnai. Mereka terlihat puas dengan pot bunganya. Mereka
tersenyum dan saat menunggu kering mereka tidak sabar. Mereka menunggu di dekat
pot mereka. Saat pot mereka sudah selesai, mereka terlihat senang.
B. PERENCANAAN
1. Landasan
Teori
Para pakar sering mengatakan bahwa dunia
anak adalah dunia bermain. Dengan main anak akan belajar, artinya anak yang
belajar adalah anak yang bermain, dan anak yang bermain adalah anak yang
belajar. Bermain dillakukan anank – anak dalam berbagai bentuk saat sedang
melakukan aktivitas,mereka bermain sambil berjalan berlari, mandi, menggali
tanah, memanjat, melompat, bernyanyi, menyusun balok menggambar, dan lain
sebagainya. Kami berusaha memahami konsep belajar sambil bermain dengan konsep
pedagogi praktis. Seperti yang diketahui pedagogipraktis tidak hanya mengetahui
apa yang dituliskan di teori saja tetapi dengan mengaplikasikannya dengan cara
melakukan kegiatan bermain sambil belajar seperti ini yang akan meningkatkan
kreativitas maupun perkembangan motorik anak.
Dalam hal pengaplikasian proses pembelajaran ini tentu saja dibutuhkan
seorang pendidik, kami disini berlaku sebagai pendidik anak – anak ini dalam
proses bermain sambil belajar. Peran kami tidak jauh berbeda dengan para guru
pada umumnya. Maka kami berusaha untuk mampu menjadi guru yang baik.
Adapun ciri – ciri guru yang baik antara
lain :
·
Hormat, jujur, kasih sayang sabar,
ikhlas, disiplin, bertanggung jawab, rajin berpikir postif, ramah, rendah hati
·
Memiliki kesadaran akan tujuan
·
Excellent
·
Mempunyai kemampuan bekerja dalam tim
·
Mampu membuat anak mencintai belajar
Konsep pembelajaran
tentu mempunyai tujuan yang jelas. Kali ini dalam konsep kami belajar sambil
bermain tujuan kami adalah meningkatkan kreativitas anak, meningkatkan
perkembangan motorik halus, dan meningkatkan kemampuan bersosial.
Mengembangkan motorik
halus melibatkan otot –otot halus yang mengendalikan tangan dan kaki. Disini
dapat dilihat bahwa dengan mengecat dan membuat tempat pensil sangat membantu
anak – anak dalam meningkatkan kemampuan otot halus mereka. Kemudian dengan memberikan kebebasan mereka
dalam mengecat maupun membuat tempat pensil akan memunculkan imajinasi
imajinasi mereka yang dapat meningkatkan kreatifitas mereka. Dan bermain sambil
belajar bersama teman – teman tentu akan meningkatkan kemampuan bersosialisasi mereka.
2. Lokasi
Komp. Pemda Jalan
Kenanga No. 5 Tanjung Sari Medan 20132
3. Waktu
Pertemuan pertama
Hari : Jumat, 17 April
2015
Jam : 16.00 WIB – 17.30
WIB
Pertemua kedua
Hari : Sabtu, 18 April
2015
Jam : 14.00-16.00
4. Rencana
Kegiatan
Jumat, 17 April 2015
16.00-16.10:
Perkenalan, persiapan untuk memulai pengerjaan tempat pensil, dan briefing singkat
16.10-17.20: Pengerjaan
tempat pensil dari kaleng bekas
17.20-17.30: Pemberian
reward dan perpisahan
Sabtu, 18 April 2015
14.00-14.10: Persiapaan
pembuatan pot bunga dari botol bekas
14.10- 15.50:
Pengerjaan pot bunga dari botol bekas
15.50-16.00: pemberian reward dan
perpisahan
C.
PELAKSANAAN
Pertama, kami mencari anak –
anak dengan kriteria yang dibutuhkan (anak- anak berusia 6 – 9 tahun sekitar 4
– 5 orang). Kemudian kami memberitahu mengenai kegiatan yang akan kami lakukan
dengan orangtua mereka dan meminta izin kesediaan anak –anaknya untuk mengikuti
kegiatan kami. Setelah mendapat izin kami akan membawa anak – anak ke rumah
salah satu anggota kelompok kami yaitu Hanna Chairunnisa L yang alamatnya sudah
tertera diatas.
Kami melakukan kegiatan
mendaur ulang barang – baranf bekas tersebut selama dua hari. Hari pertama
untuk membuat tempat pensil dari kaleng bekas dan hari kedua membuat pot dari
botol plastik bekas. Kegiatan pertama kami adalah perkenalan, lalu dilanjutkan
dengan memberi informasi mengenai lingkungan, kemudian langsung mengerjakan
kegiatan yang dimaksud, dan terakhir penutup. Hari kedua pertama akan diberi
penjelasan singkat tentang masalah sampah lalu dilanjutkan dengan pendauran
ulangan botol bekas.
Dalam sesi perkenalan kami
akan memberi tahu nama nama anggota kami agar mereka dapat memanggil kami
dengan akrab, kemudian kami akan memberi mereka informasi mengenai lingkungan,
bagaimana lingkungan yang bersih, bagaimana lingkungan yang kotor, bahaya
lingkungan yang kotor dan cara pencegahan lingkungan yang kotor salah satunya
adalah melakukan daur ulang. Kemudian akan dilanjutkan dengan pembuatan barang
daur ulang, pelaksanaan akan terlampir. Dan terakhir penutup acara adalah
dengan memilih barang manayang paling unik dan memberikan reward kepada anak –
anak karena telah berpartisipasi dalam kegiatan yang kami adakan.
Cara Membuat :
Tempat pensil dari kaleng susu bekas
1.
Gunting kertas tisu menjadi 4 bagian dengan
ukuran persegi panjang kemudian gulung kertas tisu dengan cara memuntirnya /
memilinnya dengan jari dari ujung kertas sampai ujung lainnya.
2.
Lakukan hal demikian secara terus menerus
sampai gulungan kertas yang digunakan cukup untuk menutupi kaleng bekas
3.
Sebelum gulungan kertas ditempel, kaleng bekas
harus di tempel tisu untuk menjadi alasnya
4.
Kemudian tempel gulungan kertas tisu tersebut
5.
Tempel kertas tisu beda waena pada pinggir atas
dan bawah kaleng agar tampak lebih menarik
6.
Kemudian kita membuat hiasan bunga, dengan cara
membuat gulungan – gulungan tisu warna kecil dan beda – beda warnadan membuat
pola seperti bunga. Buat bunga secukupnya
7.
Kemudian tempel bunga pada kaleng
8.
Agar tempat pensil lebih tahan lam, kita dapat
memberi perni.
9. Tempat
pensil siap digunakan
Pot dari
botol plastik bekas
1. potong botol plastik agak miring menjadi
setengah botol
2. pada pinggiran botol buat lubang kecil dengan
menggunakan cutter
untuk dibolongin pada kedua sisi yang berhadapan
3. lalu siapkan cat dengan pilihan warna
apapun,kuas dan koran bekas
sebagai alasnya
4. mulailah dengan mengecat bagian dalam botol
terlebih dahulu lalu
dengan memakai sarung tangan plastik dan
beralaskan koran
5. setelah bagian dalam botol,dilanjutkan dengan
mengecat bagian luar botol
6. tunggu sampai cat pada botol kering setelah itu
isi botol dengan
tanah dan bibit yang telah disiapkan
7. pada akhirnya,buat tali rajut pada
masing-masing lubang agar pot bisa
digantung dimanapun,misal di batang pohon
8. selesai
D. LAPORAN
KEGIATAN
Hasil yang kami terima sebagai
pendidik khususnya terhadap pengajaran yang kami berikan sangat positif. Positif
dalam artian, kami sebagai pendidik merasa bangga, puas dan berhasil untuk bisa
mendidik anak-anak dengan berbasis pembelajaran paedagogi. Dengan melihat para
peserta yang sangat senang dan tertarik dengan apa yang kami ajarkan kepada
mereka, diujung waktu kami memberikan mereka beberapa reward sebagai tanda
terima kasih kami kepada semua peserta dan reward juga bukan sekedar hal yang
terlalu menjadi fokus utama, Karena misi kami disini adalah bagaimana kami para
pendidik bisa memberikan pengajaran dimulai dari hal yang kecil selayaknya
orang dewasa yang bertanggung jawab. Lalu kami juga ingin melihat bagaimana
respon anak-anak yang kami ajarkan dalam proses yang kami berikan, dimulai dari
pemahamannya, keaktifannya, dan cara mereka untuk mengungkapkan aspirasi mereka
jika mereka merasa kurang puas atas hasil yang mereka dapatkan.
Pada
saat proses pembelajaran berlangsung, kami melihat semua peserta sangat merasa
tertarik dan senang atas pembelajaran yang diberikan. Walaupun pada awalnya
khususnya hari pertama mereka masih terlihat malu dan canggung karena baru
mengenal kami, tetapi seiring dengan berjalannya waktu mereka sangat menikmati
setiap perjalanan program dan sangat antusias ketika kami akan melanjutkan
kepada pembelajaran yang selanjutnya. Dari awal pembelajaran, kami tidak
menuntut agar anak bisa sempurna dalam pembuatan barang-barang yang kami
ajarkan, tetapi sejauh kami melihat perkembangan mereka saat proses
pembelajaran, mereka sangat bisa menguasai setiap program yang kami buat walaupun
tidak sepenuhnya sempurna tetapi mereka bisa mengikuti petunjuk dan arahan yang
kami berikan. Disamping itu juga, kami melihat anak-anak bisa bereksplorasi dan
masing-masing dapat mengembangkan kreatifitasnya melalui pemilihan warna yang
beragam, hiasan, dan cara mereka untuk melalukan tugas tersebut. Pada
kesempatan berikutnya khususnya hari kedua, para peserta juga memperlihatkan
semangat mereka dan siap untuk menerima pembelajaran yang selanjutnya. Seperti
pada pembuatan pot bunga, mereka sangat aktif dan kreatif dalam menjalani tugas
tersebut mulai dari pemilihan catnya sampai memberikan warna pada tempat pot
tersebut, mereka sangat teliti dan ketika pengerjaan berlangsung tidak ada
keonaran ataupun keributan yang terjadi karena dari mereka semua sangat teliti
dan berkonsentrasi.
Kami
sebagai pendidik bisa memfasilitasi apa yang dibutuhkan oleh peserta didik
dalam pembelajaran, dan berharap untuk bagi semua pendidik dapat memberikan
pembelajaran yang tepat bagi anak-anak yang mempunyai bakat ataupun bagi
anak-anak yang mempunyai kekurangan dan bisa memberikan pengajaran yang terbaik
bagi peserta didik. Karena para peserta didik hanya bisa mengikuti pendidik
dalam mempelajari sesuatu dan menerapkannya dalam kehidupan mereka, jadi kita
sebagai pendidik tidak boleh asal dalam memberikan pengajaran karena hal ini
akan membawa peserta didik kepada masa yang akan datang.
F. TESTIMONI
Kegiatan
eco learning dengan bermain sambil belajar kreatifitas ini menarik buat
anak-anak. Kami mengalami sedikit perdebatan saat menentukan topiknya dan apa
kegiatan yang akan kami lakukan dan sepakat untuk memilih topik eco learning.
Dan kegiatannya adalah dengan mengajarkan cara membuat pot bunga dan
menghiasnya, kemudian membuat kotak pensil dan menghiasnya dan bisa dibuat di
meja belajar. Saat perencanaan kami juga sedikit mengalami kesulitan untuk
menentukan siapa anak-anak yang akan kami ajak, awalnya kami berniat untuk
melakukan di sekolahan tetapi akhirnya kami sepakat akan melakukan dengan
anak-anak tetangga salah satu anggota kelompok kami. Kami juga mengalami
sedikit kesulitan untuk menyamakan jadwalnya karena anak-anak punya kegiatan
berbeda, ada yang les hingga sore. Dan akhirnya kami mendapatkan jadwal yang
kami semuanya bisa. Saat proses pelaksanaan kami tidak mengalami kesulitan yang
cukup berarti. Saat pelaksanaan banyak hal-hal yang menyenangkan karena
anak-anak tertarik untuk melakukan kegiatan tersebut. Anak-anak juga sering
bertanya kalau tidak mengerti dan meminta bantuan jika membutuhkan pertolongan.
Kami juga membagikan reward kepada mereka, mereka juga sangat senang
mendapatkan reward dari kami walaupun tidak mahal hanya jajanan saja. Tetapi
mereka tetap senang. Saat proses penyusunan laporan kami berbagi tugas lalu
dikumpulkan kemudian disepakati terlebih dahulu pada laporan kami ini. Akhirnya
laporan dapat diselesaikan secara maksimal dan tepat waktu.