Teori Ekologi Urie Bronfenbrenner
Saya merupakan anggota kelompok 5 yang akan membahas Teori Bronfenbrenner. Yang diketuai oleh Hotma Indra Hakim yang membahas tentang Teori Vygotsky, anggota kelompok lainnya adalah Kak Juli Theresia yang membahas Teori Bronfenbrenner, Dewi Sitepu yang membahas Teori Bronfenbrenner juga dan Rifky Tiara Balqis yang membahas Teori Vygotsky.
Teori Ekologi Urie Brofenbrenner (1917) memfokuskan kepada konteks sosial dimana anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan anak. Didalam teori ekologi Brofenbrenner terdapat 5 sistem lingkungan yaitu Mikrosistem, Mesosistem, Eksosistem, Makrosistem,dan Kronosistem.
Mikrosistem merupakan setting dimana individu menghabiskan banyak waktu, antara lain keluarga termasuk keluarga inti dan keluarga besar (ayah,ibu,adik,abang,kakak,sepupu,dan lain-lain), teman sekolah, teman sebaya. Disini individu berinteraksi langsung dengan teman, keluarga, dan lain lain. Contohnya yang terjadi pada pengalaman saya adalah pada masa sekolah dulu saat guru menjelaskan didepan kelas kepada saya dan tman, saya dan tman memperhatikan guru merupakan interaksi langsung, dan ketika saya bercerita pada saat istirahat kepada teman-teman saya, terhadap keluarga tentu saja hampir setiap hari saya berinteraksi dengan adik dan orangtua saya. Dan disini semua saling timbal balik satu sama lain, jadi bukan hanya satu pihak saja yang aktif pihak lain pasif, melainkan sama-sama aktif.
Mesosistem merupakan kaitan antar mikrosistem. Contohnya adalah hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah. Pada pengalaman saya adalah dari kecil kedua orangtua saya mengajarkan agar memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan kakak, abang, ibu, bapak.Seperti adik saya memanggil saya kakak. Jadi pada saat sekolah tentu saja saya menjadi junior terlebih dahulu, dan pastinya saya memiliki senior/kakak kelas saya memanggil mereka kakak dan abang karena itu panggilan merupakan tata karma agar tetap sopan dan menghargai orang lain.
Eksosistem terjadi ketika pengalaman di setting lain memengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri. Contohnya pada saat sekolah saya memiliki kepala sekolah dan pernah terjadi pergantian kepala sekolah . Setiap kepala sekolah pasti memiliki peraturan masing-masing. Dulu saat kepala sekolah saya sebelum berganti peraturannya adalah masuk sekolah pukul 7.30 WIB , lalu ketika kepala skolah saya ganti , kepala sekolah yang baru mengganti peraturan bahwa masuk sekolah jadi pukul 7.20 agar bisa berbaris terlebih dahulu. Tetapi pada awal peraturan berganti masih banyak murid yang terlambat saya juga pernah terlambat tapi semakin lama semakin berkurang yang terlambat dan karena adanya peraturan baru ini kami murid-murid jadi bisa berbaris dulu sebelum masuk kedalam kelas dan berdoa didalam kelas. Disini eksosistem memegang peran penting dan tindakan mereka bisa meningkatkan dan bisa juga menghambat perkembangan anak.
Makrosistem adalah kultur yang lebih luas. Kultur adalah istilah luas yang mencakup peran etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak. Contohnya adalah dulu pada saat saya SD kelas 1 didalam kelas saya hanya ada 12 orang siswa dan hanya saya yang bersuku batak teman saya yang lain Chinese, awalnya saya merasa bahwa saya tak akan bisa betah saat itu tapi ternyata tidak saya tidak merasakan adanya diskriminasi diantara mereka, yang berarti mereka menerima saya yang berbeda dari yang lainnya begitu juga dengan guru-guru saya tidak ada membedakan saya dengan yang lainnya , mendukung semua murid dengan sama.
Salah satu aspek sosioekonomi adalah kemisikinan, kemiskinan dapat memengaruhi perkembangan anak untuk belajar contohnya banyak anak yang berada dijalanan tidak dapat memperoleh pendidikan karena tidak memiliki uang padahal pemerintah memberikan dana BOS kepada anak-anak yang tidak mampu.
Kronosistem adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak. Contohnya pada saat saya SMA di tiap kelas sudah terdapat proyektor yang menandakan bahwa murid-murid sekarang tumbuh sebagai generasi yang tumbuh dalam lingkungan elektronik, karena dulu mama saya cerita pada saat dia SMA belum ada proyektor . Ini juga menandakan terjadi kemajuan zaman dan teknologi yang memiliki dampak terhadap murid.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Terima kasih:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar