MOTIVASI, PENGAJARAN, DAN PEMBELAJARAN
Mengeksplorasi Motivasi
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku. Perilaku yang
termotivasi adalah perilaku yang penuh energy,terarah dan bertahan lama.
Perspektif Tentang Motivasi
Perspektif Behavioral : Menekankan imbalan dan hukuman
eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid.
Perspektif Humanistis : Menekankan pada kapasitas murid
untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka.
Perspektif Kognitif : Menekankan arti penting dari penentuan
tujuan, perencanaan, dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan.
Perspektif Sosial, Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam
motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat,
keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan
positif dengan guru.
Motivasi Untuk Meraih Sesuatu
Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk
mendapatkan sesuatu yang lain, biasanya dipengaruhi oleh insentif eksternal
seperti imbalan dan hukuman.
Motivasi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan
sesuatu demi sesuatu itu sendiri.
Proses Kognitif Lainnya
- Atribusi. Teori atribusi menyatakan bahwa dalam usaha mereka dalam memahami perilaku atau kinerjanya sendiri, orang-orang termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang mendasarinya. Atribusi adalah sebab-sebab yang dianggap menimbulkan hasil.
- Motivasi untuk menguasai. Anak dengan orientasi untuk menguasai akan fokus pada tugas daripada terhadap kemampuan mereka, punya sikap positif, dan menciptakan strategi berorientasi solusi yang meningkatkan kinerja mereka.
- Self –efficacy, merupakan keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan memproduksi hasil positif.
- Penentuan Tujuan, Perencanaan, dan Monitoring Diri .
Kecemasan dan Prestasi
Kecemasan adalah perasaan takut dan kegundahan yang tidak
jelas dan tidak menyenangkan. Tingkat kecemasan yang tinggi dan konstan bisa
mengganggu kemampuan mereka untuk meraih prestasi.
Ekspektasi Guru
Guru seringkali punya ekspektasi lebih positif untuk murid
berkemampuan tinggi daripada murid berkemampuan rendah. Ekspektasi ini
kemungkinan akan memengaruhi sikap dan perilaku murid terhadap guru.
Motivasi, Hubungan dan Konteks Sosiokultural
Motif sosial adalah kebutuhan dan keinginan yang dikenal
melalui pengalaman dengan dunia sosial.
Hubungan sosial
Terdiri dari orangtua (karakteristik demografis, praktik
pengasuhan anak, provisi pengalaman spesifik di rumah), teman sebaya, guru.
Murid Berprestasi Rendah Dan Sulit Didekati
Murid yang Tidak Bersemangat
Mencakup : murid berprestasi rendah dengan kemampuan rendah
yang kesulitan untuk mengikuti pelajaran dan punya ekspektasi prestasi yang
rendah, murid dengan sindrom kegagalan, murid yang terobsesi untuk melindungi
harga dirinya dngan menghindari kegagalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar